Sabtu, 23 Maret 2013

Ajari Aku Caranya Berhitung

Ah, matematika!
Pelajaran yang tak mudah. Seperti sulitnya aku melupakanmu.
Kau tahu? Aku malas berhitung. Semacam harus kembali lagi mengalikan kebahagiaan kita yang terlanjur menua dengan angka-angka duka. 
Belum lagi harus kuhadapi bilangan-bilangan tangen. Ah, manakutahu! Yang kutahu hanya kangen.
Aku butuh semacam guru, agar dapat mengerti kembali bagaimana menjumlahkan bahagia, mengurangi duka, atau membagi cinta.
Siapa lagi guruku selain kau, pemilik segala angka kegundahan dalam hitungan penantianku?

Rindu di Balik Pintu

Aku memberanikan diri menarik lagi tuas gagang pintu 
yang lama kuabaikan, tak tersentuh tangan. 

Di baliknya, rindu berkerumun
menggumuli tubuh sepi ini. 

Renyah menertawakanku pasrah pada enyah.
Kejam menghantam tubuhku hingga lebam.

Bangsat-bangsat yang membuatku jatuh terkapar.
Menggelepar.

Anjing! 
Aku tak mampu berdiri.

Wahai, Puan sang ratu rindu.. aku menyerah.
Hatiku sudah kau buat redam.