Kamar ini, tempat di mana kita mulai menjadi pendosa
Ingatkah kau, wahai nona malam pertama?
Kamar dengan jutaan berkas kenangan yang dulu sempat menjadi taman nirwana?
Ingin rasanya kumenikmatimu lagi dalam surga berdinding dosa ini
Hingga saat ini aku masih merindukan lidahmu
Entah mengapa, aku masih saja berharap
Ribuan kecup mesra yang selalu membuatku terkenang
Lihat aku, sayang, lihat!
Ini aku, yang dulu pernah menjadi indahmu
Sampahkah kini aku bagimu? Atau hanya seekor anjing yang sedang bersajak bodoh untukmu?
Ini aku:
Aku yang takkan berhenti menyayangimu, hingga Tuhan menutup usia-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar